RITUS
INISIASI KARAPAO SUKU KAMORO
Karapao
adalah sebuah ritus inisiasi pendewasaan sosial-religius putra-putri Kamoro.
Karapao menunjuk pada nama keempat rumah dalam mitos Uwao Nani yakni tauri kame,
kaware kame, kewa kame, dan ema kame. Inisiasi Karapao berarati memasukkan
seseorang atau beberapa orang dari anggota masyrakat atau suku ke dalam
kelompoknya, sehingga mereka diterima secara sah sebagai bakal calon Karapao.
Melalui Karapao seseorang atau kelompok orang Kamoro pun dimasukkan ke dalam
stuktur sosial trdisional yakni melalui tapena,
tauroko dan karapao.
Ritus
inisiasi Karapao terdiri dari rangkaian upacara yang berkisar pada tiga upacara
pokok yakni: Tapena, Tauroko dan Karapao. Namun dalam penulisan ini,
penulis mencoba membatasi diri pada upacara Karapao. Dalam ritus inisiasi
Karapao terdapat tiga tahapan dasar yakni:
1.
Tahap
Persiapan Karapao
a. Pembuatan
cawat (tauri apoka)
Tauri
tapoka adalah tahap pembuatan cawat bagi para inisian yang telah mengikuti
tapena. Bahan dasar dari cawat ialah janur pohon sagu.
b. Pemanggilan
roh sagu (amata), roh ikan (erekata), dan roh babi (oo ta)
Amata
adalah tindakkan magis yang mendramatisir kehidupan dunia sagu, dengan cara
mendatangkan roh-roh leluhur yang mempunyai otepa sagu dalam setiap klen. Erekata
berarti tindakan magis yang mendramatisir kehidupan dunia ikan dengan cara
mendatangkan roh-roh leluhur yang mempunyai otepa ikan. Sedangkan oota adalah
adalah magis yang mendramatisir kehidupan dunia babi dengan cara mendatangkan
roh-roh leluhur yang ber-otepa babi.
c. Perbaikan
sarana berburu dan acara pesta babi (yaku eme/urna pipir dan oo bupuri/oo
karapao)
Yaku
eme/urna pipir ialah tahap pemeriksaan, perbaikan, dan persiapan sarana
berburu. Sarana utama yang selalu dipakai ialah tombak (urna), busur dan anak
panah (teare/tepere). Oo bupuri adalah pesta babi yang ditandai dengan
tindakkan penghamburan kapur putih. Tindakan penghamburan kapur putih dalam
acara pesta bagi merupakan ritual persembahan bagi para inisian dalam ritus
inisiasi Karapao.
2.
TAHAP
PELAKSANAAN KARAPAO
a. Merias
tubuh para inisian (koo bayakometa)
koo
bayakometa adalah tindakkan mendandani tubuh para inisian dalam pesta inisiasi
Karapao. Sarana-sarana yang digunakan untuk merias tubuh mereka ialah cawat,
burung Cendrawasi (yaomako), bulu burung Kasuari, kalung leher (kamuri eke).
Bahan perias lainnya berupa alat-alat kosmetik tradisional ialah kapur putih,
merah, hitam dan sejumlah pewarna lainnya. Kegiatan tersebut berlangsung di
dalam rumah adat.
b. Pemakaian
cawat (tauri mambuta)
Tauri
mambuta adalah acara pemasangan tauri pada tubuh (pinggang) para inisian.
c. Pemecahan
siput di atas pundak para inisian (omapoko bapokkomanimeta)
omapoko
bapokkomanimeta adalah suatu tindakkan ritual denga cara memecah-mecahkan siput
pada pundak setiap inisian. Pemecahan ini dilakukan oleh setiap ipar laki-laki
dari setiap inisian. Kegiatan tersebut dilakukan bersamaan dengan ritus pertama
dan kedua di depan rumah adat.
d. Pengenalan
masal identitas diri para inisian
Tahap
ini diawali denga pelemparan kapur putih. Tindakkan tersebut menandakan bahwa
para inisian bernasar untuk siap menerima identitas baru yakni dari sebelumnya
yang anonim menjadi pribadi-pribadi yang matang (dewasa).
e. Berdiri
di atas setiap tumang sagu raja (ameta baekauketa)
Tahap
ini terdiri dari dua acara yakni: pertama,
setiap inisian akan berdiri diatas sagu raja; kedua, pembagian sagu raja dan sagu bungkus (onaki).
f. Pelepasan
busana adat inisiasi
Tahap
ini merupakan tahap akhir di mana para inisian secara resmi dapat menanggalkan
busana adat inisiasi. Tindakkan ini menandakkan secara resmi telah menjadi anggota
masyarakat dalam sturuktur sosial adat kamoro.
3.
TAHAP
AKHIR KARAPAO
a. Pemeriksaan
sisa perangkap babi hutan
Pada
tahap ini, daging babi yang diperoleh akan dibagikan kepada kelompok satu
generasi atau kerabat dekat. Tujuan dari tahap ini yakni sebagai peristiwa
regenerasi kekerabatan dalam masyarakat.
b. Penjodohan
Pada
tahap ini berlangsung acara tawar-menawar calon pasangan muda-mudi yang
dilakukan oleh paman pria dan wanita.
c. Penutupan
ritus inisiasi Karapao (ipae bataurakemeta)
Ipae
bataurakemeta adalah acara pemotongan tokong sebagai lambang bahwa ritus
inisiasi Karapao secara resmi ditutup.
Referensi
:
Ikkitaro,
Yoseph. “Ritus Inisiasi Karapao Suku Kamoro Dan Relevansinya Bagi Ritus Sakramen Inisiasi Kristen.”
Skripsi tidak diterbitkan. Sekolah Tinggi Filsafat Teologi-Fajar Timur, Jayapura, 2004.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar